Jumat, 03 Desember 2010

TIPS CARA BELAJAR YANG EFEKTIF

Menyambut UJIAN AKHIR SEMESTER yang akan mulai digelar 6 desember 2010, Yudha Bumi HMT bagi tips nih buat cara belajar yang efektif. Artikel ini didapat dari berbagai sumber yang terpercaya. Bagi teman-teman HMT yang belum menemukan metoda yang cocok untuk belajar, semoga dengan artikel ini terbantu.


Sebaiknya dalam sehari berapa jam waktu yang kita gunakan untuk belajar?

Tidak ada ketentuan khusus, yang penting kualitas belajarnya.Kalau mau belajar dalam jangka waktu tertentu, 2 jam misalnya, perbanyak sesinya, misal satu sesi 10-15 menit, lalu berhenti 3-5 menit, begitu seterusnya sampai dua jam karena kita cuma bisa konsentrasi berdasarkan usia kita, bahkan ada yang lebih ekstrim lagi maksimal 15 menit (berdasarkan teori lupa dari Prof. Ernest Ebbinghaust). Jadi kita cuma bisa belajar “yang benar benar efektif” selama 15 menit makanya dianjurkan kalo belajar buat model sesi, jangan ditabrak full 2 jam.


Bagaimana jika saat belajar tersebut kita ngantuk dan ketiduran?

secara fisiologis, ngantuk merupakan sinyal yang diberikan otak pada tubuh bahwa kandungan oksigen dalam darah mulai berkurang, sehingga menguap merupakan ekspresi melepaskan gas karbondioksida sisa respirasi bernafas kita, cara paling ampuh mengatasi ngantuk sebagai berikut:

Hirup nafas sedalam mungkin dan lepaskan, Minum air secukupnya sampai terasa segar, Cuci muka, Olahraga ringan meregangkan otot

secara psikologis, ngantuk juga merupakan akibat psikologis dari pengalaman kita sebelumnya, mungkin secara psikologis (dalam alam bawah sadar kita), kita menganggap suatu mata kuliah merupakan pelajaran yang membosankan dan menjemukan, ini juga dipengaruhi dosen yang menjelaskan pelajaran tersebut buat kita, sehingga RAS (retikular activating sistem) kita tertutup, akibatnya, kita tidak menganggap pelajaran tersebut menarik, efeknya kita ngantuk.


Oke, sekarang udah gak ngantuk, dan belajar semalaman gak tidur, gimana kalo besok lupa dengan apa yang telah dipelajari?

Kalau belajar malam ini, kemudian besoknya sudah lupa, maka informasi tadi hanya diproses oleh otak pada Short Term Memory atau memory jangka pendek saja, yang hanya bertahan 3-5 jam, bahkan kurang. Hal tersebut dimungkinkan karena tingkat stress yang tinggi dan cara memasukkan informasi (cara belajar) yang kurang optimal dan bervariasi seperti sistem kebut semalam. Untuk mengatasinya jelas kita harus memanage tingkat stress yaitu belajar jauh hari sebelum ujian, dengan jadwal yang telah teratur, dan memperbaiki teknik belajar yang dipakai. Belajar jauh hari sebelum ujian menjadi kunci dasar kesuksesan ujian, selain kebiasaan dan kemampuan mengerjakan variasi soal. Tingkat stress yang rendah, menyebabkan tubuh dan otak secara fisiologis nyaman, dan efeknya kita sangat siap dan rileks menghadapi ujian. Selain itu, lupa juga dapat terjadi karena informasi tersebut kurang penting, informasi tersebut tidak menarik bagi otak, atau informasi (yang menurut otak atau pikiran) tidak berguna.


Seberapa perlukah merangkum dengan kata-kata sendiri ?

merangkum adalah salah satu teknik paling baik, karena memory itu termasuk gerakan, jadi ketika kita pernah menulis rangkuman, kemudian di sebuah ujian atau tes, ada pertanyaan yang jawabannya pernah kita tulis, maka akan lebih mudah mengingatnya. Merangkum kembali/ re-notes mengajak kita untuk memperkuat ide yang didapat dari belajar, efeknya kita bisa lebih cepat menggali informasi, mempertajam memori prosedural (memori gerak) dengan menuliskan materi (yang akan muncul sebagai jawaban), maka kita akan lebih mudah mencari informasi yang dibutuhkan ketika ujian, memudahkan kita dalam mencari subyek informasi secara mudah, karena kita menuliskannya dengan bahasa dan kode kita sendiri, sehingga menjadi semacam indeks sistem. Tapi, Kalau kita emang sudah mantapp (PD) dalam menghafal dan mengerti sejak dosen menjelaskan, teknik merangkum ini bisa ditinggalkan cukup dengan menghafal saja.


Apa lagi yang mesti diketahui agar cara belajar kita optimal?

Lakukan fun learning yaitu cara belajar yang kita sukai, jangan ikutin cara di atas kalo udah nemuin cara belajar yang disukai. Kemudian Semua teknik akan cocok atau berhasil sesuai dengan tipe cara belajar masing-masing orang kamsudnya kalo lu tipe visual, maka teknik membuat peta pikiran dan mewarnai menghighlite hal penting, serta merangkum akan berhasil, kalo tipe auditori, maka merekam suara sendiri dan mendengarkannya untuk dirangkum akan sangat cocok.



2 komentar:

  1. Subhananalloh, terimakasih banyak atas sharing ilmunya, semoga saya bisa mengamalkannya.

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas informainya. :)

    BalasHapus