Kamis, 24 Februari 2011

Pemilu Ketua HMT 2011

Regenerasi merupakan sebuah kepastian yang terjadi di dunia ini. Hal ini pula yang akan segera terjadi pada HMT. Agathon akan segera lengser, siapa yang akan menggantikan? Pertanyaan tersebut akan mengerucut kepada 2 buah nama, Firly Rahmaditya Baskoro dan Muhammad Zulfikar Muslim.



Tetapi tentu saja, hanya ada satu orang yang akan menjadi ketua himpunan. Akan muncul 1 nama, yang akan naik menggantikan tahta Agathon. Karena tidak mungkin sebuah kapal memiliki 2 nahkoda. Lalu siapa? Jawabannya akan didapatkan setelah LPJ kepengurusan 2010-2011 usai.

Siapapun yang akan keluar sebagai kahim baru, tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Karena memang tidak ada garis Finish. Yang ada hanyalah tekad dan semangat untuk bersama-sama membangun HMT yang lebih baik.

Kemudian, siapapun kahim HMT nantinya, dia berhak untuk mendapatkan dukungan dari semua elemen HMT, karena memang kebersamaan dan kepercayaanlah yang membuat HMT bertahan hingga saat ini.

Akhir kata, redaksi mengucapkan Selamat Dan Sukses untuk kahim dan seluruh pengurus HMT di periode selanjutnya. Karena satu-satunya hal yang pasti ialah masa lalu, oleh karena itu masa depan masih bisa diperjuangkan. SELAMAT BERJUANG!!!!! HMT HMT HMT.

Senin, 14 Februari 2011

OLIMPIADE VI KM ITB

Usai sudah pesta olahraga terbesar se-ITB tahun ini, OLIMPIADE VI KM ITB. Ajang 2 tahunan ini merupakan event akbar mahasiswa ITB dengan tujuan utama mewujudkan satu KM-ITB yang harmonis dalam semangat olahraga. Event ini diselenggarakan pada 22 Desember 2010- 11 Febuari 2011. Ada 14 macam pertandingan yang dihelat. Sepakbola, Tenis, Renang, Atletik, Wall Climbing, Futsal, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Basket, Voli, Bridge, Catur, Bowling, dan Billiard. Olimpiade kali ini memang terasa lebih berwarna karena beberapa cabang olahraga yang baru dimasukkan pada tahun ini.



Pada kesempatan ini, HMT tak mau ketinggalan dengan himpunan-himpunan lain. Atlet-atlet terbaik dipilih sebagai kontingen untuk membawa nama HMT berkibar di arena olimpiade. Baik putra maupun putri, sama perkasanya, bak arjuna dan srikandi.
Hasilnya? HMT berhasil menempatkan diri di jajaran elite 5 besar yaitu di posisi 4, terpaut 1 perak dari HIMAFI yang berada di posisi ke-3. Medali-medali HMT diraih dari berbagai cabang. Berikut ialah cabang-cabang yang menuai medali:

Perunggu : Catur Beregu Putra (Mayfordana, Fadly Hamzah, Kasplus Oloan), Bridge (Binsar, Omri, Abi, Vijay, John, Doni, Zulfikar), Renang 50 m dada putra (Loya Jirga), Renang 100 m dada putra (Loya Jirga).
Perak : Badminton tunggal putri (Gita) , Bowling (Muhammad Fariz).
Emas : Catur Tunggal Putra (Ken Indriadi), Sepakbola, Bulu Tangkis Beregu, Lari (Salmawati), Lompat Jauh (Salmawati).

Hasil ini janganlah membuat kita besar kepala, tetapi jadikanlah ini sebagai penambah motivasi untuk olimpiade selanjutnya. GO, FIGHT, WIN HMT !!!

Sabtu, 12 Februari 2011

MALAM JAMER 2011

Segerombolan orang berjaket merah berkumpul menjadi satu di dekat kantin tambang ITB. Ya,itulah suasana pengkondisian peserta malam jamer yang tak lain adalah anak-anak himpunan mahasiswa teknik pertambangan ITB (HMT ITB). Pengkondisian peserta dikomandoi oleh Rizky Ayub Ginting (TA ’07). Malam jamer kali ini mempunyai beberpa agenda. Acara pada malam jamer kali ini diawali dengan lari keliling kampus.

Lari keliling kampus kali ini,yang bertugas sebagai danlap adalah Taruna Fadillah (TA ’09). Lari keliling kampus dimulai dengan meneriakkan mars HMT di depan ruang himpunan (Mabes) HMT. Setelah mars diteriakkan,masa HMT pun mulai berlari keliling kampus. Sambil meneriakkan lagu-lagu ospek,masa HMT dengan semangat terus berlari. Tak lupa mars HMT pun dikumandangkan di beberapa titik yang telah ditentukan diantaranya di depan himpunan mahasiswa geodesi ,didekat Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS),di depan Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) dan Keluarga Mahasiswa Penerbangan (KMPN),di dekat labtek biru,dan di depan sanken court. Dalam malam jamer kali ini, rute yang ditempuh adalah depan GKU timur,Gedung Geodesi bagian timur, SR, gerbang depan ITB, dekat parkiran sipil, lingkaran luar ITB sebelah barat, HMM, GKU barat, barat labtek biru, GSG,sanken court, BSC B, dan kembali lagi di depan mabes HMT.

Setelah melepas lelah dan sholat, masa HMT berkumpul menjadi satu di selasar kantin tambang. Agenda kali ini adalah evaluasi dari kinerja HMT serta beberapa hal lain yang perlu dibahas. Dalam acara kali ini,berkumpul beberapa angkatn,mulai dari 2005 sampai 2009. Setelah agenda dirasa telah cukup,acara disudahi pada pukul 22.00 WIB. Tak lupa mars HMT di kumandangkan sebagai penutup acara malam jamer kali ini
GO FIGHT WIN!!!

liat foto-foto nya di sini

Kamis, 10 Februari 2011

LKO HMT 2011

Senja, 6 Febuari 2010. Saat itu merupakan detik-detik terakhir LKO HMT 2011 di Kareumbi. Terlihat kepuasan di wajah semua peserta yang bercampur aduk dengan kegembiraan dan kelelahan. Tak ada yang dapat menyangkal bahwa LKO kali ini sungguh berkesan, dimana alam menjadi gurunya.

Pelatihan kali ini mengajarkan banyak hal yang berguna sebagai pembekalan seorang calon pemimpin. Kemandirian, kepercayaan, komitmen, dan kemampuan manajemen merupakan “oleh-oleh” yang didapatkan peserta dari kegiatan ini. Momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk saling mempererat hubungan antar anggota. Ya, disini semua orang mengerahkan semua tekadnya untuk melebur dengan anggota HMT yang lain.

Perjalanan
2 hari perjalanan yang panjang ini dimulai pada hari sabtu, 5 Febuari 2011 hingga minggu besoknya. Tetapi sebenarnya untuk mempersiapakan 2 hari ini, peserta telah melakukan pengondisian sejak 4 hari sebelumnya. Konsep amazing race yang dipersiapkan tim NTOTC WANADRI membuat peserta harus menentukan sendiri cara keberangkatan dari ITB ke Taman Buru Masigit Kareumbi. Sekitar 120 peserta dari 3 angkatan membentuk 1 kelompok besar dan kemudian dibagi lagi menjadi 3 kelompok sedang. Tiap kelompok sedang terdiri dari 5 kelompok kecil, artinya terdapat 15 kelompok kecil dalam acara ini.
Pada hari sabtu, peserta berangkat dari kampus menuju stasiun untuk menggunakan kereta menuju Cicalengka. Dari stasiun, barulah perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan mobil bak terbuka yang dicarter. Perjalanan ke lokasi sungguhlah istimewa, landscape yang berbukit ditambah hawa yang sejuk dari pepohonan, menutup rasa pegal karena duduk tidak nyaman di mobil.

Pelatihan
Di lokasi, peserta kemudian dipisahkan sesuai dengan kelompok kecil, dimana masing-masing kelompok tersebut akan membuat bivak sebagai tempat bermalam. Peserta dilatih untuk mandiri dan memilih prioritas dalam proses pembuatan bivak ini. Ada hal yang unik dalam pelatihan kali ini. Disini, mata uang rupiah tidak berlaku, yang berlaku ialah mata uang masigit. Uang-uang masigit ini berguna untuk membeli peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan untuk bertahan hidup. Jumlah uang yang diberikan pun terbatas, sehingga tiap-tiap kelompok harus memanajemen keuangannya sebaik mungkin. Hari pertama lebih banyak dihabiskan untuk membuat bivak. Selain membuat tempat perlindungan, peserta juga membuat perapian dan makanan sendiri, hal ini menjadi pengalaman tesendiri bagi peserta yang pertama kali bermalam ditengah hutan.
Pada hari kedua, peserta melaksanakan olahraga pagi sebelum melakukan aktivitas lainnya. Selesai olahraga dan sarapan, peserta kemudian diberikan sebuah tugas besar, yaitu membuat jembatan. Untuk membuat jembatan, peserta perlu membeli peralatan yang dijual disana. Sementara untuk membeli peralatan tersebut, diperlukan banyak uang. Akhirnya dibentuklah sistem organisasi untuk menyelesaikan proyek jembatan ini. Sebagian peserta mengerjakan pembuatan secara langsung, sebagian yang lain mengumpulkan dana dengan cara melakukan games yang akan menghasilkan uang. Games yang telah dipersiapkan panitia sungguhlah menantang, sebut saja “Elvis Walk”, sebuah game yang mengharuskan peserta meniti di atas tambang layaknya pemain sirkus, atau “Buddies Rope” ysng membuat peserta memutar otak dan bahkan memutar tubuhnya untuk terlepas dari sebuah simpulan tali atau ada juga permainan yang bersifat kuis seperti “Terapung-apung di Laut”. Semua wahana permainan dilakukan secara berkelompok sehingga membuat permainan semakin ramai.
Hingga deadline akan tiba, akhirnya jembatan berhasil dibangun. Tidak terlalu indah memang, namun mengandung kebersamaan dan kekompakan dari peserta, dan yang terpenting jembatan tersebut bisa dilalui dengan aman oleh seluruh peserta.
Selesainya proyek jembatan menandakan selesainya seluruh rangkaian acara LKO kali ini. Semua senang, semua puas.

Konklusi
Segala sesuatunya butuh proses, dan dalam proses tersebut, pastilah banyak hal yang akan memberikan ketakutan akan kegagalan yang selalu membayangi. Tetapi dibalik semua itu, sealu ada kekuatan yang akan menutupi bahkan menghapus semua ketakutan tersebut. Karena kita tidak hidup sendiri, banyak teman-teman kita yang selalu mendorong kita untuk terus maju kedepan, menantang semua semak berduri yang menghadang. Selamat menikmati proses!
-yudhabumi HMT ITB-