Kamis, 27 Desember 2012

OSD Tampil di TV One

Pengumuman!!! Pengumuman!!!

OSD (Orkes Semi Dangdut) HMT ITB bakal tampil di acara Radio Show, Live di TV One, tanggal 29 Desember 2012 pukul 22.00 WIB. Yang mau kecipratan masuk tv juga silakan tonton langsung ke TKPnya di Mako BRIMOB, Kelapa Dua, Depok.



Posisi....!!!
Mari goyang, bos-bos dangdut...!!!

10 Tempat Wisata Alam Terindah di Indonesia

Libur telah tiba! Untuk menambah info wawasan berlibur, berikut ini adalah referensi 10 tempat wisata alam terindah di Indonesia.

1.TAMAN NASIONAL LORENTZ



Taman Nasional Lorentz di tetapkan sebagai salah satu situs warisan alam dunia oleh UNESCO pada tahun 1999, merupakan salah satu dari tiga kawasan di dunia yang mempunyai salju di daerah  beriklim tropis. Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik. Kawasan ini mencangkup gunung, pantai, danau, hutan rimba, dll. Di sini pula terdapat salah satu dari 7 puncak tertinggi di tujuh benua (seven summits) yaitu cartenz pyramid atau oleh masyarakat lokal di sebut ndugu-ndugu (4.884 mdpl). Dari sekian banyak suku pribumi yang tinggal di kawasan ini, suku yang paling terkenal adalah suku asmat.


2. RAJA AMPAT


salah satu resor di Raja Ampat



Raja Ampat merupakan kawasan dengan sumber daya alam tropis terkaya di dunia. Raja Ampat adalah sebuah wilayah kepulauan, tercatat 610 pulau masuk dalam wilayah ini dan sekitar 35 pulau yang dihuni. Banyak yang bilang bahwa Raja Ampat adalah tempat wisata bahari terbaik di dunia. Selain menyajikan panorama alam yang luar biasa, akses menuju Raja Ampat terbilang sudah cukup mudah. Di Raja Ampat banyak terdapat resor pantai yang menyajikan pemandangan eksotis luar biasa, beberapa diantaranya dikelola oleh bule.



Raja Ampat juga terkenal dengan wisata diving, pemandangan bawah laut yang memukau bisa dinikmati dengan melakukan diving. kita juga bisa berlayar menggunakan speedboat dan menikmati keindahan alam pulau-pulau di Raja Ampat.


3.LOMBOK



Lombok termasuk dalam Propinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau kecil ini menyajikan begitu banyak keindahan alam yang menakjubkan. Beraneka ragam keindahan alam bisa kita temui, mulai eksotisme pantai Senggigi, wisata bawah laut Gili Trawangan, wisata Air Terjun, sampai danau di ketinggian 2000 mdpl (Segara Anak di Taman Nasional Gunung Rinjani), di kaki Gunung Rinjani juga terdapat sebuah pemukiman suku Sasak pedalaman yang masih hidup dengan cara - cara tradisional. Keindahan Lombok sudah terkenal di dunia, bahkan hampir menyaingi kepopuleran Bali sebagai icon wisata Indonesia.


4. BALI



Siapa yang tidak mengenal Bali? pulau ini bahkan lebih terkenal daripada Indonesia sendiri. Saat bintang sepak bola Christiano Ronaldo berkunjung ke Indonesia dalam rangka kunjungan sosial setelah bencana alam tsunami beberapa tahun silam dia bercerita bahwa awalnya dia mengira bahwa Indonesia adalah sebuah negara di dekat pulau Bali.. (what the #$%^&*????).
Pulau Bali memang terkenal dengan keindahan alamnya. Pulau ini disebut sebagai pulau Dewata, tempat bersemayamnya para dewa. Meskipun begitu banyak tempat wisata di Bali namun yang paling terkenal adalah wisata pantainya, mulai dari sunset pantai Kuta, Sunrise pantai Sanur, keindahan pantai Dreamland, dll.

5. TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU



Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan tempat yang wajib di kunjungi, khususnya bagi para wisatawan yang mencintai kegiatan alam bebas. Kawasan ini menyajikan berbagai keindahan alam yang menakjubkan, sebut saja Coban Pelangi (air terjun dengan kilatan pelangi yang selalu terlihat di siang hari), Lautan Pasir Gunung Bromo, Sunrise Penanjakan, Coban Trisula, dll. Namun yang paling indah adalah Gunung Semeru, Semeru menyajikan panorama alam yang luar biasa, mulai dari Ranukumbolo (danau di ketinggian 2400 mdpl), padang savana oro-oro ombo, kawasan hutan cemara, lembah kalimati yang dipenuhi bunga edelweis, dan tentu saja puncaknya begitu terkenal - Mahameru. Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau jawa (3.676 mdpl). 



6. TAMAN NASIONAL KELIMUTU



Danau tiga warna, itulah salah satu keindahan yang disajikan Taman Nasional Kelimutu. Terdapat tiga danau kelimutu yang saling berdekatan, masing - masing berwarna biru muda, merah, dan hijau tua. Keindahan danau Kelimutu begitu menarik para wisatawan baik domestik maupun asing. Warna danau tersebut juga bisa berubah-ubah dari hijau tua menjadi hitam, dari biru menjadi coklat, dari hijau terang menjadi putih, dll. tergantung suasana hati gunung Kelimutu, hehehe. Danau di Gunung Kelimutu tersebut dipercayai oleh masyarakat lokal sebagai tempat bersemayamnya roh-roh manusia yang sudah meninggal. Nama masing-masing danau adalah Tiwu Ata Mbupu yang berarti Danau Jiwa Orang-Orang Tua Yang Meninggal, danau kedua bernama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau Danau Jiwa Muda-Mudi Yang Telah Meninggal, dan danau yang terakhir bernama Tiwu Ata Polo atau Danau untuk Jiwa Manusia yang selalu melakukan Kejahatan.



7. TAMAN NASIONAL UJUNG KULON



Taman Nasional Ujung Kulon identik dengan badak jawa, memang di kawasan inilah habitat badak jawa hidup dan berkembang biak. TN Ujung Kulon memiliki tiga tipe ekosistem yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan. Di sini kita bisa menyaksikan berbagai keindahan alam yang menakjubkan. Pantai-pantai di TN Ujung Kulon memberikan keindahan yang menakjubkan. Selain itu juga terdapat tempat-tempat menarik lain seperti sumber air panas, air terjun, dll. Kita juga bisa menikmati pemandangan bawah laut yang eksotis, atau berlayar dengan menyewa perahu speedboat dan mengunjungi pulau-pulau di kawasan TN Ujung Kulon.



8. TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS



Taman Nasional Way Kambas terletak di Provinsi Lampung, merupakan kawasan yang dihuni oleh berbagai jenis hewan di lindungi seperti Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, Badak Sumatera, Anjing Liar Asia, Tapir, dll. Kawasan ini di kenal sebagai wisata safari afrika-nya Indonesia. Kita akan memasuki suatu kawasan padang savana luas dan menyaksikan hewan-hewan liar hidup di alam bebas secara langsung.

9. DERAWAN


Seperti Raja Ampat, Derawan termasuk salah satu wisata bahari terbaik di Dunia. Ke-eksotisan pulau Derawan sudah begitu terkenal di manca negara. Pulau Derawan masuk dalam kawasan Kepulauan Derawan di Provinsi Kalimantan Timur. Di sini kita bisa menikmati keindahan pantai, dan melakukan berbagai macam aktifitas seperti diving, snorkling, atau sekedar menikmati panorama alam sambil memancing.


10. TAMAN NASIONAL BUNAKEN


Taman Nasional Bunaken atau lebih di kenal sebagai taman laut Bunaken terletak di Kelurahan Bunaken, Kecamatan Bunaken, Manado. Bunaken merupakan salah satuTaman Laut Terindah di Dunia. Berbagai macam jenis ikan dan terumbu karang ada di Bunaken, menjadikannya sebagai Taman Laut yang begitu indah. Di Bunaken kita bisa menyelam, snorkling, atau berlayar dengan memakai perahu yang dilengkapi kaca di lantainya sehingga kita bisa menikmati pemandangan bawah laut dari atas perahu.



Tentu referensi di atas bersifat subjektif dan masih banyak tempat wisata alam lainnya di Indonesia yang juga tidak kalah indah. Namun,harus diakui ke sepuluh tempat di atas sangatlah menarik untuk dikunjungi. So, selamat berlibur!

Jumat, 23 November 2012

RESUME DISKUSI KEPROFESIAN “BATUBARA DAN PEMANFAATAN”

               Diskusi Keprofesian atau yang biasa kita sebut disprof ini merupakan suatu agenda rutin dari Divisi Keprofesian HMT – ITB. Pada disprof yang berlangsung pada tanggal 10 November 2012 di Ruang Seminar Tambang kali ini, Divisi Keprofesian HMT mengundang himpunan – himpunan lain untuk ikut berdiskusi tentang batubara dan pemanfaatannya di Indonesia terutama. Himpunan yang kami undang antara lain IMMG, HMM, HMTP Unisba, dan FE Unpad. Dari rencana awal yang tadinya disprof ini dimulai pada pukul 09.45 pagi, namun akhirnya mundur sehingga baru bisa dimulai pukul 10.20 karena satu dan lain hal. Tujuan disprof kali ini mengundang berbagai himpunan lain yaitu untuk berdiskusi tentang batubara dari berbagai sektor. Dari sektor kebijakan – kebijakan pemerintah yang menyangkut batubara dibawakan oleh HMT, dari sektor penambangan batubara dibawakan oleh HMTP Unisba, dari segi pengolahan batubara dibawakan oleh IMMG, dari segi pemanfaatan batubara pada PLTU dibawakan oleh HMM, dan dari segi keekonomian dibawakan oleh FE Unpad. Dengan dimoderatori oleh Saudara Deo (saya sendiri), disprof pun dibuka pukul 10.20. Diawali dengan kata sambutan dari Saudara Tomy selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB, lalu dilanjutkan dengan kata sambutan dari Saudara Taruna selaku bos dari Divisi Keprofesian HMT ini, lalu diskusi dipegang oleh saya selaku moderator.
            Sesi pertama disprof ini dibuka dengan pemaparan dari perwakilan HMT, yaitu Saudara Norman, yang secara garis besar menjelaskan tentang kebijakan – kebijakan pemerintah yang menyangkut batubara di Indonesia ini. Diawali dengan penjelasan tentang pengertian batubara secara umum, tahap pembentukan batubara, kondisi persebaran batubara di Indonesia yang meliputi cekungan – cekungan batubara di Indonesia dan juga sejarah penambangan batubara di Indonesia. Lalu setelah itu, barulah mulai pembahasan tentang kebijakan – kebijakan pemerintah tentang batubara yaitu PKP2B dan IUP, kebijakan Coal Getting, penggunaan batubara (UBC), dan konservasi batubara di Indonesia. Lalu kesimpulan dari pemaparan Saudara Norman ini yaitu:
1.      Perlunya ketegasan pemerintah dalam pengawasan batubara di Indonesia
2.      Pembatasan ekspor batubara ke luar negeri
3.      Perlunya kebijakan – kebijakan yang merangsang munculnya industry hilir
4.      Sustainable development
Pertanyaan pada sesi pertama ini dilambungkan oleh Saudara Fajar, selaku perwakilan dari Kabinet KM ITB, yaitu apa kendala yang menyebabkan daerah Kalimantan Timur sering mati lampu padahal Kaltim sendiri sebagai daerah penghasil batubara yang cukup besar. Lalu pertanyaan diberikan juga oleh Saudara Tomy tentang nasionalisasi mineral dan batubara dan juga pengembangan energi terbarukan. Lalu ada pula beberapa masukan dari Saudara/i Taruna dan Arin. Lalu pertanyaan terakhir diberikan oleh Saudara Sugimanto, perwakilan dari HMM yaitu bagaimana optimalisasi batubara di Indonesia.
Sesi kedua disprof ini dibawakan oleh Saudara Iqbal Alamsyah, perwakilan dari HMTP Unisba. Disini dijelaskan tentang Good Mining Practice, ciri – ciri tambang barubara, tahapan openpit, shovel and truck, dan juga ada yang memakai Continuos Miner. Selain itu dijelaskan juga tentang Highwall Mining dan tambang bawah tanah yang lainnya. Lalu pertanyaan pertama dilemparkan oleh Saudara Dini, bagaimana dampak lingkungan dari kegiatan penambangan ini. Penanya kedua yaitu Saudara Tomy mengenai kondisi pertambangan batubara di Indonesia. Lalu penanya kedua yaitu Romli tentang mineral sulfida. Kesimpulan dari sesi kedua ini adalah teknik penambangan batubara yang ideal di Indonesia yaitu open pit dan menggunakan BWE.
Sesi ketiga disprof ini dibawakan oleh perwakilan dari FE Unpad, Abdullah Kholifah. Pada sesi ketiga ini dijelaskan tentang batubara Indonesia dari segi ekonomi. Diawali dengan penjelasan tentang Report Mc. Kinley yang isinya optimisme dari pihak luar yang pada tahun 2020 Indonesia akan menjadi no. 2 di dunia. Lalu sedikit penjelasan tentang kondisi geografis Indonesia dan overview perekonomian Indonesia. Lalu setelah ini dijelaskan tentang batubara dan perekonomian Indonesia yang meliputi posisi strategis dalam perekonomian Indonesia, sumber penerimaan negara, dan lapangan kerja baru. Dipaparkan pula tentang domestic demand yang rendah terhadap batubara. Rekomendasi dari pemaparan ini adalah mendorong pemanfaatan dalam negeri, sistem regulasi yang diperbaiki lagi, perencanaan penggunaan batubara nasional, dan kegiatan eksplorasi batubara. Pertanyaan pertama pada sesi ketiga ini dilambungkan oleh Saudara Taruna yaitu dari sudut ekonomi bagaimana jika tambang batubara ditutup. Pertanyaan kedua dari Saudara Kibon yaitu dari sudut pandang ekonomi mengapa pasar batubara di Indonesia turun. Pertanyaan ketiga dari Saudari Dini mengenai margin ekonomi batubara Indonesia.
Sesi keempat disprof ini dibawakan oleh Dinni Nurhayani selaku perwakilan dari IMMG ITB. Pemaparan ini dibuka dengan penjelasan tentang energy mix di Indonesia pada masa depan. Lalu dilanjutkan dengan pemanfaatan batubara yaitu steam coal dan coking coal. Setelah itu dijelaskan pula tentang parameter kualitas batubara yang meliputi analisi proksimat dan analisis ultimat. Lalu dijelaskan pula mengenai pemanfaatan brown coal. Setelah itu, dijelaskan pula tentang pemanfaatan batubara dalam bentuk lain, misalnya Coal Oil Mixture (COM) dan Coal Water Mixture (CWM). Lalu penjelasan terakhir dibahas mengenai pemanfaatan Low Rank Coal atau batubara kualitas rendah. Penanya pertama pada sesi ini datang dari Saudara Hanif mengenai batubara Indonesia dan cara upgrading brown coal. Penanya kedua dari Saudara Nata mengenai alur pengolahan batubara dalam industri.
Sesi kelima disprof ini dibawakan oleh Saudara Rano selaku perwakilan dari HMM ITB. Pada pemaparan ini akan dijelaskan mengenai penggunaan batubara pada PLTU. Dimulai dengan pemaparan perkiraan cadangan batubara dan dilanjutkan dengan batubara dan PLTU. Dikatakan efisiensi terbaik dari sebuah PLTU yaitu sekitar 50%. Sebagai contoh PLTU Suralaya efisiensinya hanya 40% yang membutuhkan sekitar 45 ton/hari batubara untuk menghasilkan listrik 100MW. Lalu dijelaskan pula tentang klasifikasi batubara menurut kualitasnya. Setelah itu dijelaskan pula tentang jenis – jenis tungku bahan bakar padat dan yang terakhir dijelaskan tentang adaptasi berupa tantangan batubara ke depan, coal upgrading, pembentukan briket. Pada sesi ini terlihat antusiasme dari peserta diskusi yang membahas tentang energi Indonesia pada masa depannya terutama dengan pemanfaatan batubara saat ini. Berbagai alternatif energy didisikusikan namun pada diskusi kali ini semua mengarah pada batubara sebagai sumber energi yang memungkinkan untuk digunakan dengan kondisi lingkungan dan masyarakat Indonesia ini. Penanya pertama pada diskusi ini datang dari Saudara Jaya yang menanyakan berapa biaya pembuatan PLTU dan berapa besar listrik yang dihasilkan. Penanya ketiga datang dari Saudara Hanif yang menanyakan apakah batubara dapat bertahan hingga masa depan nanti dan juga tentang masalah emisi gas buang yang dihasilkan PLTU.
Setelah lima pemaparan dari masing – masing himpunan tersebut memaparkan presentasinya mengenai batubara dari segala aspek, disprof kali ini disimpulkan oleh Saudara Taruna. Walaupun disprof ini mulai agak telat namun disprof kali ini terlihat hidup dengan peserta diskusi yang saling berdiskusi dan mengkaji masalah energi di Indonesia untuk ke depaannya. Sebetulnya disprof kali ini merupakan lanjutan dari disprof kecil yang dilakukan oleh internal HMT mengenai kebijakan batubara di Indonesia. Demikianlah disprof kali ini, overall disprof kali ini berjalan dengan lancar. Viva Keprofesian!!!

Ruang  Seminar Tambang, 10 November 2012
Ditulis oleh: Adeodatus Palmadite
                    12110061
                    Divisi Keprofesian HMT – ITB

Minggu, 11 November 2012

Wisudawan/Wisudawati Oktober 2012

HMT mengucapkan selamat kepada: 

1. Bagus Hanif
2. Nur Ilham
2. Edho Andi P.
4. Noor Cholis
5. Febrina Dyah R.
6. Purbo Ragil
7. Ananda Putra P.
8. Loya Jirga
9. Trinovini
10. Resmita K.
11. Timothy Sintong M.
12. M. Fadlan A. N.
13. M. Zainal Kahfi
14. Dani Suryawan
15. Ongky Elisman
16. Ariza Alfarabi
17. Arnol
18. M. Farhad
19. M. Riyan Kamil
20. M. Andhika B
21. Isra Khoiri
22. Ade Ivung R. E.
23. Dyah Firgiani
24. Riki Firdaus
25. Dwi Pangestu R.
26. Bayurohman P. P.
27. Febry Setiawan
28. Timbul Mangara P.
29. Humaira A. J.
30. Febrinanda D. P.
31. Edo Haryanto
32. Ruswandy
33. Yeni Rahmawati
34. Rosita Darusman
35. Choirul Muta'alim
36. Salmawati

atas kelulusannya di bulan Oktober ini.

Semoga semua wisudawan/wisudawati HMT tercinta dapat mengaplikasikan ilmu pertambangannya dengan baik dan maksimal. Majulah pertambangan demi pembangunan!

Senin, 29 Oktober 2012

TAMBANG EMAS TERBESAR


Jakarta - Harga emas sudah naik lebih dari dua kali lipat dalam lima tahun terakhir ini, menjadikannya logam paling menarik untuk diperdagangkan sekaligus berinvestasi. Setiap hari, sekitar US$ 75 miliar emas diperdagangkan di pasar saham London.

Sayangnya, dengan permintaan yang sangat tinggi, justru logam mulia itu sangat sulit ditambang. Jumlahnya yang tersedia tidak sebanyak mineral lainnya. Dengan perhitungan kasar, seluruh emas yang selama ini ditambang manusia jika dikumpulkan hanya bisa menutupi dua kolam renang standar olimpiade.

Berdasarkan data Geological Society Amerika Serikat, diperkirakan cadangan emas belum ditambang yang tersedia di planet bumi ini sekitar 51.000 ton, sehingga menjadikan bisnis emas ini masih seksi.

Seperti dikutip dari data terakhir yang dikeluarkan Thompson Reuters dan Metals Economics Group yang dilansir CNBC, Senin (19/3/2012), berikut adalah 10 tambang emas terbesar di dunia milik perusahaan publik.

Tambang-tambang ini dikategorikan sebagai terbesar karena hanya berasal dari satu tambang saja, bukan hasil produksi dari beberapa tambang yang kemudian digabungkan oleh satu perusahaan.

10. Boddington
Lokasi: Boddington, Australia
Produksi emas di 2011 : 741.000 ons atau 21.006 kg
Penambang: Newmont Mining
Jenis tambang: terbuka

9. Kalgoorlie Super Pit
Lokasi: Kalgoorlie, Australia
Produksi emas di 2011: 750.000 ons atau 21.262 kg
Penambang: Barrick Gold; Newmont Mining
Jenis tambang: terbuka

8. Lagunas Norte
Lokasi: Santiago de Chuco, Peru
Produksi emas di 2011: 770.000 ons atau 21.829 kg
Penambang: Barrick Gold
Jenis tambang: terbuka

7. West Wits
Lokasi: Carletonville, Afrika Selatan
Produksi emas di 2011: 792.000 ons atau 22.452 kg
Luas area: 4.188 hektar
Penambang: AngloGold Ashanti
Jenis tambang: bawah tanah

6. Vall River
Lokasi: Klerksdorp, Afrika Selatan
Produksi emas di 2011: 831.000 ons atau 23.558 kg
Luas area: 14.602 hektar
Penambang: AngloGold Ashanti
Jenis tambang: bawah tanah

5. Veladero
Lokasi: San Juan, Argentina
Produksi emas di 2011: 957.000 ons atau 27.640 kg
Penambang: Barrick Gold
Jenis tambang: terbuka

4. Goldstrike
Lokasi: Eureka dan Elko Counties, Nevada.
Produksi emas di 2011: 1.088.000 ons atau 30.844 kg
Penambang: Barrick Gold
Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah

3. Yanacocha
Lokasi: Cajamarca, Peru
Produksi emas di 2011: 1.293.000 ons atau 36.655 kg
Luas area: 96 meter persegi
Penambang: Newmont Mining, Buenaventura, World Bank
Jenis tambang: terbuka

2. Cortez
Lokasi: Elko, Nevada.
Produksi emas di 2011: 1.421.000 ons atau 40.284 kg
Luas Area: 1.081 meter persegi
Penambang: Barrick Gold
Jenis tambang: terbuka

1. Grasberg
Lokasi: Papua, Indonesia
Produksi emas di 2011: 1.444.000 ons atau 40.936 kg
Luas area: 527.400 hektar
Penambang: Freeport-McMoRan Copper & Gold
Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah



(sumber:http://finance.detik.com/read/2012/03/19/072209/1870492/4/ini-dia-10-tambang-emas-terbesar-di-dunia)

Sabtu, 13 Oktober 2012

Kabar Prestasi (lagi)

Selamat kami ucapkan kepada:

Harisma Andikagumi (12108022) sebagai JUARA 1 STUDENT PAPER CONTEST PERHAPI

dan

Taruna Fadillah (12109039)Setia Obi Pambudi (12109017)Abdillah Baraas (12110015) sebagai JUARA 3 STUDENT PAPER CONTEST PERHAPI



Teruslah BERKARYA, dan menjadi INSPIRASI, demi meMAJUkan PERTAMBANGAN INDONESIA

Majulah Pertambangan Demi Pembangunan!
HMT! HMT! HMT!

Selasa, 25 September 2012

Telah terbit: "The Ganesha Times" by Yudha Bumi HMT

Telah terbit: The Ganesha Times by Yudha Bumi HMT-ITB edisi #1 September 2012


Link download softcopy The Ganesha Times: http://www.mediafire.com/view/?ea4dpd9qk1vdtii


Bagi yang ingin mendapatkan versi hardcopy koran elegan The Ganesha Times edisi perdana ini, silakan menghubungi sekretariat HMT-ITB di timur jauh ITB.

Minggu, 12 Agustus 2012

Tak Cuma di Bidang Pertambangan

Sebuah kabar gembira datang dari seorang HMT 2010, Ronald Widjojo (12110034). Ronald, sapaan akrabnya di HMT, dikabarkan telah meraih medali perak dalam ajang ke-19 International Mathematics Competition (IMC) di Blageovgrad, Bulgaria, awal Agustus lalu. 

Hal ini membuktikan bahwa kader-kader HMT-ITB (Himpunan Mahasiswa Tambang - Institut Teknologi Bandung) tidak hanya dapat berprestasi di bidang pertambangan, tapi juga di bidang-bidang lain bahkan di tingkat internasional sekalipun. Selamat untuk Ronald!






Mari terus berkarya untuk membanggakan dan membangun negeri ini. "Majulah pertambangan demi pembangunan!" 


Minggu, 05 Agustus 2012

Menyoal Permen ESDM No 7 tahun 2012

"Cabang­-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” (Ayat 2 dan 3 Pasal 33 UUD 1945)

Akhir-akhir ini dunia pertambangan Indonesia kembali menjadi isu hangat yang ramai diperbincangkan, terbitnya Peraturan Menteri (Permen) No 7 tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Februari 2012 lalu menjadi penyebabnya. Permen yang merupakan pelengkap UU no 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) ini diterbitkan karena pelaksanaan UU Minerba dianggap belum maksimal, terutama terkait pengolahan dan pemurnian bijih mineral mentah (raw material) sebelum diekspor. Berdasarkan UU Minerba maka paling lambat 12 Januari 2014 bijih mineral (raw material) harus diolah terlebih dahulu sebelum diekspor. Namun, setelah 3 tahun diterbitkannya UU Minerba, tidak ada perkembangan signifikan terkait pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian barang tambang mentah, malah terjadi eksploitasi besar-besaran terhadap beberapa komoditi tambang.  Menteri ESDM, Jero Wacik, mengatakan dalam tiga tahun terakhir setelah Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara diterbitkan, ekspor bijih nikel meningkat sebesar 800%, bijih besi meningkat 700%, dan bijih bauksit meningkat 500%.


Dalam Permen No 7 tahun 2012, ada 2 hal pokok yang menjadi penekanan, yang pertama adalah Pemegang Ijin Operasi Pertambangan Operasi Produksi atau Pemegang Ijin Usaha Pertambangan sejak 7 Mei 2012 diwajibkan untuk melakukan pengelolaan dan pemurnian bijih mineral mentah (raw material) tambang sebelum diekspor ke Luar Negeri. Yang kedua adalah jika tidak ingin melakukan pengolahan dan pemurnian bijih mentah tambang tersebut dan ingin langsung mengekspornya, maka diwajibkan membayar Bea Cukai sebesar 20%.


Jika melihat kondisi ternyata Pemegang IUP dan IUPK yang tidak sanggup melakukan pengelolaan dan pemurnian sendiri, maka sesuai pasal 7 ayat 3 PERMEN No. 7 tahun 2012, IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi dapat dilakukan secara langsung atau melalui kerjasama dengan pemegang IUP Operasi Produksi Lainnya dan/atau IUPK Operasi Produksi lainnya, dan/atau pemegang IUP Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian.
Selain itu, berdasarkan Permen ini, terdapat 5 syarat lain yang harus dipenuhi perusahaan tambang jika ingin mengekspor bijih mineral, kelima syarat itu adalah :

Pertama, Perusahaan itu harus dapat sertifikat clean dan clear dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM.

Kedua, Perusahaan harus melunasi kewajiban pajak dan non-pajak.

Ketiga, perusahaan tersebut harus menyampaikan rencana mengenai pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.

Empat, perusahaan juga harus menandatangani pakta integritas untuk menjaga lingkungan dan berjanji tahun 2014
berhenti ekspor bahan mineral mentah. 

Kelima, sesuai pokok dari Permen No 7 tahun 2012, akan dikenakan bea keluar dengan ketentuan pemerintah, jumlahnya rata-rata 20 persen.



Pembangunan Smelter

Dengan terbitnya UU No 4 tahun 2009 sebagai pelengkap UU Minerba, maka mau tak mau perusahaan tambang harus membuat plan untuk membangun mesin pengelolaan dan pemurnian bijih mineral (smelter) paling lambat tahun 2014.
Berdasarkan analisis sejumlah teknologi yang telah diterapkan di Indonesia, biaya investasi untuk pembangunan smelter diperkirakan sebesar US$ 500 juta. Jelas angka tersebut bukanlah modal sedikit bagi investor yang tergolong ‘pemain baru’ di dunia pertambangan. Apalagi modal yang ditanamkan belum tentu kembali dalam jangka waktu 10 tahun. Tak heran untuk nikel, selama ini yang diolah di dalam negeri adalah yang berkadar tinggi (diatas 2%). Karena untuk mengolah nikel low grade dianggap tidak cukup ekonomis. (majalahtambang.com)

Selain itu, tantang yang dihadapi dalam pembangunan smelter adalah bagaimana pasokan listrik untuk operasi smelter dapat tersedia. Karena dibutuhkan tenaga listrik yang sangat besar dalam pengoperasian smelter.


Melihat lebih dalam

Jika Melihat dalam jangka pendek, jelas sekali terlihat bahwa terbitnya permen No 7 tahun 2012 membawa dampak yang buruk bagi perekonomian Indonesia, karena buakn tidak mungkin gulung tikar menjadi dampak yang akan menimpa perusahaan karena minimnya keuangan perusahaan untuk membangun smelter, belum lagi besarnya pasokan listrik yang dibutuhkan untuk pengoperasian belum dapat dipastikan ketersediaannya. Jika harus membayar bea cukai 20% pun, perusahaan akan mengalami cash flow yang tidak sehat. Bahkan dalam sebuah wawancara dengan salah satu surat kabar nasional Kepala Asosiasi Pengusaha Tambang Mineral Indonesia (Apemindo) Poltak Sitanggang memprediksi akan muncul 3 juta penganguran baru akibat diterbitkannya Permen ESDM ini.

Namun, Jika melihat dari perspektif jangka panjang, peraturan ini jelas merupakan salah satu jalan untuk menuju Kemandirian Energi Indonesia. Karena selain menjamin ketersediaan bahan baku industri pengelolaan dan pemurnian mineral dalam negeri, menjaga kelestarian sumber daya alam, Permen ini juga sangat berguna untuk peningkatan (upgrading) kemampuan SDM Indonesia dalam industri pertambangan, utamanya dalam pengelolaan mineral bijih.
Hampir bertahun-tahun Indonesia mengekspor bijih mineral tanpa melakukan penambahan nilai (added value), sehingga nilai jual dan pendapatan Indonesia sangatlah rendah, adanya Permen ESDM ini jelas akan membantu pendapatan dalam negeri, karena pengelolaan bijih mineral tersebuit harus dilakukan didalam negeri. Bahkan menteri keuangan, Agus Martowardojo memprediksi, potensi penerimaan Indonesia dari Bea keluar yang diterapkan diperkirakan sebesar Rp14,7 triliun – Rp18,4 triliun atau sekitar US$1,6 miliar – US$2 miliar per tahun.

Bukankah ini angka yang fantastis ? Maka sudah seharusnya kita menanggapi dengan bijak diterbitkannya Permen No. 7 tahun 2012 ini, niatan untuk melakukan hilirisasi tambang Indonesia harus dilihat dengan perspektif jangka panjang. Karena dengan terobosan-terobosan seperti inilah cita-cita Kemandirian Energi Indonesia dapat dicapai.


*Tulisan ini dibuat oleh Denny Reza Kamarullah (HMT 2010) dan dimuat dalam Tabloid Inspirasi Volume 3 edisi Juli.

Rabu, 01 Agustus 2012

Nusantara di dalam HMT

Semua orang tertawa ketika seorang Jayawijaya (HMT 2010) stand up komedi dengan menggunakan bahasa Papua. Sebenarnya ada apa? Jaya sedang tampil menghibur HMT di acara Syukuran Wisuda Juli HMT-ITB. Memang seperti yang telah direncanakan, sesuai tema Syukwis kali ini yaitu “Nusantara”, Jaya pun memakai pakaian ala Papua yang dipinjamnya dari Unit Kebudayaan Irian Jaya. Sebagian hadirin pun tak mau kalah dengan memakai pakaian daerah masing-masing. Ada yang tampil dengan pakai pakaian khas Palembang, Aceh, Minang, Jawa, dan sebagainya.


Malam itu, massa HMT juga dihibur oleh penampilan band Horny Money yang mendatangkan bintang tamu Bang Iman (alumni HMT 2004) sebagai vokalis tamu band tersebut. HMT bernyanyi, bersorak, tertawa, dan bergembira.

Kemudian ada pula penampilan lagu kebangsaan dan lagu daerah dari sekelompok pemusik HMT, juga ada pembacaan pusi yang mengharukan oleh Bang Ivung (HMT 2008). Setelah itu, ada pemutaran video testimoni untuk para wisudawan yang memancing haru juga tawa saking gelinya melihat foto-foto para wisudawan yang unyu-unyu sejak masaTPB mereka. Selain, tentunya, terdapat  juga foto-foto wisudawan yang terlihat keren dan sangar. Bahkan seorang wisudawan sempat meminta kepada panitia pubdok, foto-fotonya yang ditampilkan pada video testimony tersebut sebagai kenang-kenangan.

Seperti biasa, Syukwis ditutup dengan penampilan OSD. Wisudawan yang juga alumni OSD tak mau kalah untuk ikut tampil di panggung, jadilah ada tiga generasi OSD yang tampil, selain 2010 dan 2009.



Esoknya, seperti biasa, ada arak-arakan wisudawan HMT mengelilingi kampus ITB seusai prosesi wisuda oleh rektor di Sabuga. Suasana tak kalah ramai seperti Syukuran Wisuda di malam sebelumnya dengan tema yang sama. Apalagi ketika arak-arakan, adik-adik Tambang 2011 juga ikut memeriahkan dan menambah ramai rombongan HMT.



Meski ketika arak-arakan HMT mendapat giliran keluar dari Sabuga paling terakhir, semangat kekeluargaan HMT tak pernah dan tak akan pernah berakhir. Siapa kita? HMT HMT HMT!! 



Jumat, 20 Juli 2012

Eksploitasi Mineral dan Batubara Terancam Dihentikan

Pada tiga tahun terakhir ini, sejak UU No. 4 Tahun 2009 dikeluarkan, pengusaha pertambangan melakukan ekpor bijih mineral secara besar-besaran sehingga terjadi peningkatan ekspor sebanyak 800% pada bijih nikel, 700% pada bijih besi, 1100% pada tembaga dan 500% pada bijih bauksit.  Karena pada peraturan tersebut, pemegang IUP dan IUPK wajib melakukan pengelolahan bijih dan batubara sebelum melakukan ekspor yang direncanakan akan diberlakukan pada tahun 2014 sehingga mereka berpikir bahwa mendirikan pabrik pengelolahan sangat susah dan biaya ekspor lebih murah.


Menanggapi hal itu, akhirnya pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM (Permen) No. 7 Tahun 2012 yang kemudian disempurnakan menjadi Permen No. 11 Tahun 2012. Pada permen ini berintikan bahwa pemegang IUP dan IUPK dilarang keras untuk melakukan ekspor bijih mineral dalam waktu 3 bulan sejak peraturan ini dikeluarkan (dikeluarkan pada bulan februari). Dengan adanya kebijakan tersebut, para pengusaha pertambangan kebingungan karena mereka harus membangun pabrik pengelolahan (smelter) sendiri atau setidaknya menitipkan barang tambang mereka kepada pengusaha lain.


Selain kebijakan pada pembatasan ekspor dan kenaikan bea ekspor, para pengusaha pertambangan juga diwajibkan menaati peraturan-peraturan seperti di bawah ini agar dapat melakukan ekspor barang tambang mereka, yaitu sebagai berikut:
1. Terdaftar pada kementerian perdagangan (sebagai eskportir);
2. Harus clean and clear, lokasi pertambangan harus bagus dan tidak tumpang tindih, serta menandatangani pakta integritas;
3. Rencana riil pengolahan tambang, pembangunan smelterdi tahun 2014;
4. Hanya bisa mengekspor setelah membayar royalti dan bea keluar;
5. Pengenaan bea keluar sesuai peraturan pemerintah;
6. Kuota ekspor mineral dan jangka waktu.


Kebijakan tersebut bisa saja berdampak buruk pada industri pertambangan kedepannya karena akan banyak perusahaan tambang yang akan tutup terlebih lagi pada perusahaan kecil dan menengah. Begitu juga pada perusahaan besar, mereka akan lebih memilih menutup tambangnya dibandingkan harus mengeluarkan dana untuk pembangunan smelter guna mengamankan kondisi keuangan mereka. Akibatnya banyak tenaga kerja yang di PHK dan APBD daerah tersebut akan berkurang.


Tidak lama ini, Jepang menggugat pemerintah Indonesia karena diberlakukannya kebijakan tersebut melalui World Trade Organization. Kebijakan ini pula yang mengakibatkan harga mineral menjadi mahal dan menghambat pengelolahan bijih di Jepang karena Jepang mengimpor bijih mineral sebagian besar dari Indonesia. 


Dari kebijakan ini pula, ada keuntungan tersendiri yang akan diperoleh Indonesia. Dengan adanya penambahan nilai mineral tersebut, tentu saja saja Indonesia akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Contohnya saja adalah harga nikel mentah 2,2 dollar AS perkilogram atau 2000 dollar AS perton dan akan meningkat 17000 dollar AS perton setelah menjadi ferronikel. Jauh lebih mahal ketimbang Indonesia menjual mineral yang belum diolah. Selain itu, terjadi juga peningkatan dalam jumlah dan kualitas tenaga kerja jika pabrik pengelolahan atau smelter benar-benar terealisasikan.


Kebijakan tersebut harusnya dikeluarkan sejak dulu dan kita harus belajar dari negara lain yang telah menerapkan kebijakan tersebut. Salah satu contohnya adalah Filipina pada saat dipimpin oleh presiden Benigno Aquino yang menetapkan kebijakan pada pembatasan produksi alumina, peningkatan pengelolahan bijih di Hilir dan pelarangan ekspor, serta tidak adanya tax holiday pada industri pertambangan.


Pada tahun 2014 nanti, kegiatan eksplorasi bijih mineral dan batubara akan dihentikan sementara waktu guna melakukan pembatasan produksi bijih mineral dan batubara. Dan apabila di tahun 2014 nanti belum banyak pabrik smelter yang didirikan, maka ada kemungkinan pemerintah akan memberhentikan kegiatan industri pertambangan sampai adanya pabrik-pabrik smelter yang mampu menunjang pengelolahan bijih di dalam negeri. Solusinya adalah : pemerintah memberikan kemudahan kepada pengusaha pertambangan untuk membangun smelter; adanya kerja sama antar pengusaha tambang kecil dan menengah untuk membangun smelter bagi mereka yang kekurangan modal; perlu mengkaji ulang kebijakan divestasi tambang; dan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.


Tulisan di atas merupakan hasil diskusi dari HMT-ITB.
Kontributor: Divisi Keprofesian

Jumat, 22 Juni 2012

Hujan Bulan Juni


                                                                               .

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu 

                                                                                   . 

tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu 

                                                                                            .

tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu


                                                1989

(Hujan Bulan Juni  – hal. 90)

By: Sapardi Djoko Damono

Selasa, 19 Juni 2012

HMT-ITB Juara I, III, dan Harapan II LPMPI I 2012

Berita menggembirakan datang dari kontingen HMT-ITB peserta LPMPI (Lomba Penelitian Mahasiswa Pertambangan Indonesia) 2012 yang diadakan oleh UNSRI (Universitas Sriwijaya). LPMPI ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara Parade Tambang 2012 di UNSRI.

Panitia mengundang ITB untuk ikut serta dalam LPMPI yang baru pertama kali diadakan ini. Sebanyak 6 tim dari ITB turut menyumbangkan karyanya untuk dinilai oleh tim dewan juri. Adapun keenam tim tersebut adalah 5 tim dari HMT-ITB (Harisma Andikagumi dkk, Taruna Fadhilah dkk, Firly R. Baskoro dkk, M. Andhika Budiawan dkk, dan Gembong Suryo Wibowo dkk) serta 1 Tim dari IMMG-ITB (Fitrian Muhammad Oddang dkk).

Setelah melalui tahap penjurian, akhirnya diumumkan 10 Terbaik yang akan berangkat ke Palembang untuk mempresentasikan hasil karyanya. LPMPI ini memang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap penilaian makalah dan tahap presentasi. Dari 6 tim yang berpartisipasi hanya 4 tim yang lolos ke babak presentasi (3 Tim dari HMT-ITB dan 1 Tim dari IMMG-ITB). 

Tanggal 1 Juni 2012, rombongan tim HMT-ITB yang disponsori oleh Program Studi Teknik Pertambangan berangkat menuju Palembang menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Esoknya, 2 Juni 2012 merupakan sesi presentasi yang diadakan di Aula Fakultas Teknik kampus UNSRI Palembang. 

Senin, 4 Juni 2012, semua peserta mengikuti Seminar Nasional di Auditorium kampus UNSRI Indralaya yang berjarak sekitar 1 jam dari kampus UNSRI Palembang. Hari ini menjadi hari yang paling ditunggu karena di akhir acara akan diumumkan pemenang dari LPMPI I 2012 ini. Akhirnya, momen pengumuman juara pun tiba:
  • Juara I : Tim HMT-ITB (Hasima Andikagumi dan Nindia Wiraning Puspita)
  • Juara II : Tim UNSRI
  • Juara III : Tim HMT-ITB (Firly R. Baskoro, M Nuhnaradita Saleh, dan Febrinanda Dwi Putra)
  • Juara Harapan I: Tim UNPAD
  • Juara Harapan II: Tim HMT-ITB (Mohammad Andhika Budiawan dan Gembong Suryo Wibowo)
  • Juara Harapan III: Tim IMMG-ITB

Salam Ganesha pun berkumandang di bumi Sriwijaya. Teriakan HMT pun bergema. Siapa Kita? HMT... HMT... HMT....!!! 



Tim ITB Juara I, III, Harapan II, dan Harapan III

Tim HMT-ITB Juara I (Nindia W.P dan H. Andikagumi )

Tim HMT-ITB Juara III (M.N. Saleh, Firly R.B dan Febrinanda D.P)

Tim HMT-ITB Juara Harapan II (M. Andhika B dan Gembong S.W)

Lihat laporan lengkap salah seorang peserta: FRB (HMT 2008)

Selasa, 12 Juni 2012

Laporan Kegiatan Kepengurusan HMT-ITB Bulan Mei 2012

1.       Sekretaris
·         Penyadiaan Kertas dan Amplop untuk Kesekretariatan
·         Pembuatan dan Pengarsipan Surat Keluar
·         Pengarsipan dan Pemberian Informasi Surat Masuk
·         Standarisasi Kesekretariatan
·         Notula Rapat
2.       Bendahara
·         Laporan Keuangan Bulanan
·         Penarikan Iuran Anggota
3.       Divisi Eksternal
·         Forum Silaturahmi KM-ITB
·         Forum Komunikasi dan Silaturahmi (di Yogyakarta)
·         Media Informasi
4.       Divisi Keprofesian
·         Pembentukan Panitia HT Keprofesian
·         Proficio’s Board
5.       Divisi Olahraga
·         Latihan Rutin (Basket,Badminton,Futsal)
·         Inventarisasi, Perawatan dan Pengadaan Peralatan Olahraga
·         Koordinasi dan Inisiasi Suporter
6.       Divisi Internal
·         Bersih-bersih Himpunan
·         Dies Natalis #57 HMT-ITB
·         Acara Hiburan
·         Penyediaan dan Pemeliharaan Fasilitas Himpunan
7.       Divisi Pengembangan dan Peningkatan Akademik
·         Info Akademik
·         Penyelesaian Kasus Akademik
·         Responsi Mata Kuliah (UAS)
8.       Divisi Pengembangan Sumber Daya Anggota
·         Pemilihan Ketua Masa Pembinaan Anggota Baru (MPAB)
·         Sosialisasi Blueprint Kaderisasi
9.       Tim Yudha Bumi
·         Dokumentasi
·         Web dan Sosial Media
10.       Tim Beasiswa
·         Pencarian Informasi Beasiswa
·         Kantong Beasiswa
·         Pencarian Informasi Lowongan Kerja
·         Pencarian Informasi Lowongan Kerja Sampingan
11.       Tim Community Development
·         Kunjungan Comdev dalam FKS
12.       Tim Badan Usaha
·         Pencarian Dana untuk HMT (Penjualan Atribut HMT-ITB)
13.       Tim Orkes Semi Dangdut
·         Latihan rutin
·         Manggung (Dies Natalis #57 HMT-ITB)
·         Dokumentasi Kegiatan OSD
·         Perawatan dan Permajaan Alat-alat OSD
·         Regenerasi Player OSD
14.       Kesenatoran
·         Penarikan dan Penyampaian Informasi (Terkait GBHP KM-ITB da Tim Beasiswa ITB)
·         Penyebaran Informasi