Rabu, 08 September 2010

Mengenal Tambang Batubara Bawah Laut Ikeshima

Penambangan batubara di Indonesia pada umumnya dilakukan diatas permukaan tanah meski dibeberapa tempat penambangan dilakukan dibawah tanah (underground mining) seperti di Sawah Lunto, Sumatera Barat. Di Indonesia, penambangan bawah laut belum pernah dilakukan.

Sejarah penambangan batubara bawah laut sudah dilakukan Pemerintah Jepang di Pulau Ikhesima. Pulau Ikhesima terletak 256 km Ohaja Kamiura Ikeshimakyo, Sotomecho Nishisonogi-gun, Nagasaki Prefecture. Ukuran pulau tersebut adalah dari timur-barat 1,5 km, utara-selatan 1,0 km, keliling 4,0 km, luas 0,86 km2. Jumlah konsesi tambang yang dimiliki 70, dengan luas 35.500 ha. Cadangan batu bara tertambang teoritis ±1,7 milyar ton dan cadangan batu bara tertambang terbukti ±270 juta ton.


Secara geografis seluruh permukaan pulau ditutupi oleh lapisan konglomerat zaman kuarter dan batuan andesit basalan dari zaman Neogene, serta di bawah permukaan laut terdiri dari lapisan Palaeogene. Dari atas berturut-turut terbagi menjadi formasi Nishisonogi, formasi Matsushima, formasi Terajima dan formasi Akasaki. Batuannya terdiri dari batu pasir dan serpih atau mudstone, di beberapa tempat terdapat sisipan tipis lapisan konglomerat. Batuan alasnya adalah granit atau crystalline schist.

Di bagian atas formasi Matsushima terdapat formasi pembawa batu bara. Lapisan batu baranya terdiri dari lapisan batuan atas, lapisan atas dari lapisan 18 shaku, lapisan bawah dari lapisan 18 shaku, lapisan 3 shaku dan lapisan 4 shaku. Jurus lapisan tanah mengarah kurang lebih ke timur-barat di sekitar Ikeshima dan mengarah kurang lebih ke utara-selatan di sekitar Hikishima. Kemiringannya landai, masing-masing 1~10 derajat ke selatan dan timur. Struktur geologinya relatif stabil.


Dalam melaksanakan ekstraksi batubara di Ikhesima, Pemerintah Jepang menerapaan teknologi yang cukup komplek. Berikut data-data penambangan bawah tanah di Ikhesima :

1) Jalan udara dan gate : panjang gate 400~1000 m;

2) Metode ekstraksi batu bara long wall sistem mundur;

3) Panjang permukaan kerja 100~180 m;

4) Penyanggaannya IS-14 shield type self advancing support;

5) Mesin ekstraksi : 3300V multi motor type (DR-900) drum cutter, 60kw electric haulage (DR-500) double ranging drum cutter, AFC 225kw×2 3300V pole change.


Tambang Ikeshima yang dibangun tahun 1952 saat ini telah ditutup dan telah beralih fungsi menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tambang Batubara Bawah Tanah. Program alih teknologi ini telah menghasilkan lulusan dari 27 negara, antara lain dari Indonesia, RRC dan Filipina, total lebih dari 420 orang.

(sumber : http://esdm.go.id/ dengan pengubahan)

Keajaiban Penambang Chile


Tiga puluh tiga penambang ditemukan hidup setelah 17 hari terperangkap di sebuah tambang runtuh, tapi mungkin mereka dapat diselamatkan sebelum Natal.


Di Chili, penyelamat telah melakukan kontak dengan 33 korban yang terjebak selama 1 bulan dalam sebuah tambang bawah tanah yang runtuh, namun tidak memberitahukan bahwa diperlukan waktu beberapa bulan untuk membebaskan meraka.

Dimana dan kapan kejadian ini terjadi?

Pada tanggal 5 Agustus, di sebuah tambang tembaga dan emas yang terletak dekat kota Copiapo, Chile, sekitar 500 mil dari utara kota Santiago. Banyak pekerja tambang tersebut yang berhasil menyelamatkan diri ke permukaan, namun 33 sisanya terjebak di dalam karena runtuhan batu.

Bagaimana sampai penambang yang terjebak tersebut ditemukan?

Regu penyelamat diberi tahu oleh para penambang yang terjebak pada hari Minggu dengan sebuah note yang diikat pada bor bawah tanah yang bertuliskan "Estamos en el bien los Refugio 33" - atau "Tiga puluh tiga orang dari kami semuanya baik-baik saja di shelter" Selama dua minggu, para penambang telah hidup dari dengan mengkonsumsi dua sendok tuna, biskuit, dan beberapa teguk susu setiap 48 jam. Mereka dilaporkan menemukan tetesan air, dan bahkan memasang sistem pencahayaan sederhana dari sebuah baterai truk. Ruang dimana mereka berada sekitar 1 mil panjangnya dan memiliki temperatur ruang sebesar 97 derajat fahrenheit.

Sudahkah para penyelamat melakukan kontak dengan para penambang?

Ya, dalam kurun waktu 24 jam mereka telah mampu menurunkan perangkat telepon ke tempat para penambang. Menteri Pertambangan Laurence Goulbourne telah berbicara pada para penambang dan seperti dilaporkan bahwa mereka mulai menyanyikan lagu nasional Chili setelah mereka mendengar bahwa mereka akan diselamatkan. Selain makanan dan air, para penyelamat juga mengirimkan beberapa barang lain seperti papan permainan, musik, dan kamera video untuk mengalihkan perhatian mereka dan menjaga semangat mereka.

Mengapa dibutuhkan waktu selama 4 bulan untuk membebaskan mereka?

Para penambang terjebak sekitar setengah mil di bawah tanah, dan lubang yang menghubungkan mereka ke permukaan hanya berdiameter sebesar buah anggur. Para penyelamat sedang mengebor sebuah lubang baru berdiameter 27 inchi untuk membebaskan para penambang yang terjebak, tapi mereka harus melakukannya dengan hati-hati untuk menghindari runtuhan. Para insinyur yang bertanggungjawab terhadap proses tersebut mengestimasi pembuatan shaft baru tersebut akan memakan waktu paling tidak 120 hari.

Bagaimana kondisi para penambang?

“Lebih baik dari yang diperkirakan,” menurut dokter , meskipun mereka telah kehilangan berat badan sekitar 20 pound namun kesehatan mereka adalah satu-satunya masalah: petugas khawatir dengan keadaan mereka jika terjebak di gua yang panas dan lembab untuk beberapa bulan ke depan – saat berbicara dengan president Chili, salah seorang penambang menjelaskan lubang tersebut sebagai neraka – yang dapat menyerap semangat dan melemahkan kekuatan mental mereka. Dalam usaha untuk menjaga semangat mereka, para penambang tersebut belum diberitahu bahwa mereka akan berada di lubang tersebut hingga Natal.

Apakah orang-orang berpikir bahwa ini akan berakhir dengan baik?

“Saya tidak terlalu khawatir mengenai kondisi mental mereka,” kata Harry Mount di Daily Telegraph yang meliput bencana tambang Sago, Virginia Barat. “Penambang adalah tipe manusia yang berbeda – mereka akan mampu untuk mempertahankan sikap tenang, tegas, dan optimis. Dalam banyak hal,” kata ahli pertambangan Henry Vaumoron, seperti dilansir oleh Sidney Morning Herald, “ kehidupan setelah penyelamatn itulah yang akan lebih sulit. Diluar permasalahan bahwa hidup mereka sedang terancam, permasalahan psikologis setelah mereka bebas sebenarnya baru dimulai.”

Apa dampak yang sudah terjadi pada Chili?

Presiden Sebastian Pinera telah dijanjikan oleh pemilik usaha pertambangan – yang sebelumnya pernah mengalami bencana ledakan di tahun 2007 – untuk melakukan investigasi, dan berjanji untuk memperbaiki peraturan pertambangan di negara tersebut. Berita bahwa korban masih hidup telah memprovokasi penduduk Chili untuk sorak-sorai, tangis, dan perayaan yang mirip dengan perayaan kemenangan olahraga, seperti diberitakan reporter.

Sumber: http://theweek.com/article/index/206416/chiles-miner-miracle

Apa itu CBM?

CBM adalah gas alam dengan dominan gas metana dan disertai oleh sedikit hidrokarbon lainnya dan gas non-hidrokarbon dalam batubara hasil dari beberapa proses kimia dan fisika. CBM sama seperti gas alam konvensional yang kita kenal saat ini, namun perbedaannya adalah CBM berasosiasi dengan batubara sebagai source rock dan reservoirnya. Sedangkan gas alam yang kita kenal saat ini, walaupun sebagian ada yang bersumber dari batubara, diproduksikan dari reservoir pasir, gamping maupun rekahan batuan beku.

Hal lain yang membedakan keduanya adalah cara penambangannya dimana reservoir CBM harus direkayasa terlebih dahulu sebelum gasnya dapat diproduksikan. Pengertian reservoir batubara masih baru dalam dunia perminyakan di CBM berasal dari material organik tumbuhan tinggi, melalui beberapa proses kimia dan fisika (dalam bentuk panas dan tekanan secara menerus) yang berubah menjadi gambut dan akhirnya terbentuk batubara. Selama berlangsungnya proses pemendaman dan pematangan, material organik akan mengeluarkan air, CO2, gas metana dan gas lainnya. Selain melalui proses kimia, CBM dapat terbentuk dari aktifitas bakteri metanogenik dalam air yang terperangkap dalam batubara khususnya lignit.

CBM diproduksi dengan cara terlebih dahulu merekayasa batubara (sebagai reservoir) agar didapatkan cukup ruang sebagai jalan keluar gasnya. Proses rekayasa diawali dengan memproduksi air (dewatering) agar terjadi perubahan kesetimbangan mekanika. Setelah tekanan turun, gas batubara akan keluar dari matriks batubaranya. Gas metana kemudian akan mengalir melalui rekahan batubara (cleat) dan akhirnya keluar menuju lobang sumur. Puncak produksi CBM bervariasi antara 2 sampai 7 tahun. Sedangkan periode penurunan produksi decline) lebih lambat dari gas alam konvensional.

CBM mempunyai multi guna antara lain dapat dijual langsung sebagai gas alam, dijadikan energi dan sebagai bahan baku industri. Eksploitasi CBM tidak akan merubah kualitas matrik batubara dan menguntungkan para penambang batubara, karena gas emisinya telah dimanfaatkan sehingga lapisan betubara tersebut menjadi aman untuk di tambang, selain itu CBM ini termasuk salah satu sumber energi yang ramah lingkungan.

Sumber : http://www.lemigas.esdm.go.id