Kata-kata di atas adalah tema talkshow yang diadakan
ketika HMT merayakan Dies Natalisnya yang ke-57. Dalam talkshow tersebut, ada dua orang hebat
yang bertindak sebagai pembicara yakni Pak Paulus Warsono Broto (alumni HMT ‘86) dan Pak Lufi Rachmad (alumni HMT ‘91). Pak Paulus kini telah menjadi pengusaha besar
yang menaungi 20 perusahaan di bidang
energy, property, dan investment. Sedangkan Pak Lufi yang notabene pernah
menjadi Super Intendent di Freeport, pun kini lebih memilih menjadi seorang
pengusaha dan menjadi konsultan di dua perusahaan.
Talkshow yang diadakan cukup ramai, mengingat kedua
pembiacara merupakan orang-orang yang memang kompeten di bidang
entrepeneurship. Apalagi talkshow tersebut dimoderatori oleh Egar Putra Bahtera
(HMT ‘09) yang juga seorang entrepreneur muda dengan produksi usahanya yang
telah go export.
Kalimat menarik pun banyak yang terlontar dari kedua
pembicara selama talkshow tersebut. Pak Paulus yang juga ketua angkatan
tambang ’86 sempat berkata, "Seorang pemimpin
yang hebat adalah pemimpin yang mampu menciptakan banyak pemimpin hebat
lainnya". Itulah gunanya seorang entrepeneur sejati, yakni mampu
menciptakan lapangan kerja yang luas dan mampu menginspirasi orang-orang di
sekitarnya untuk dapat menjadi entrepreneur-entrepeneur hebat lainnya. Beliau
sangat menyarankan dalam menjalankan wirausaha yang terpenting adalah jangan
pernah menyerah dan ikuti kata hati. Mulailah berwirausaha dari sekarang supaya
tidak menyesal
Pak Lufi dalam kesempatan kali ini
banyak memberikan wajangan-wejangan teknis berwirausaha. Salah satunya mengenai
manajemen resiko. Contoh kasus yang diberikan beliau adalah ketika akan
berinventasi. Jika kita invest 1 miliyar dan bila itu hilang kita tetap bisa
tidur enak ya jalankan. Namun, jika kita invest 5 juta, tetapi tidak bisa tidur
enak ya jangan.
Acara semakin meriah ketika dibuka
sesi tanya-jawab. Antusiasme anggota HMT mengenai tema entrepeneurship pun
terlihat hingga di luar talkshow. Bahkan Pak Lufi Achmad yang sebenarnya sudah
pamit duluan ketika acara talkshow telah usai dan berganti ke acara hiburan,
’dicegat’ oleh banyak anggota HMT yang ingin bertanya lebih lanjut dan meminta
wejangan serta tips-tips dari beliau mengenai entrepeneurship. Ternyata beliau
pun menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari HMT dengan senang hati dan cukup lama
sebelum akhirnya benar-benar pamit pergi.
dari kiri: Egar; Pak Lufi; Pak Paulus
massa HMT dan beberapa dosen beserta tamu undangan
foto bersama Pak Syaf dan Pak Paulus sebelum pulang
Sang kahim memberikan potongan tumpeng kepada Pak Syaf
Akhirnya, untuk mengapresiasi para
pembicara dan para tamu undangan yang telah hadir dalam acara Dies Natalis HMT
ini, para anggota HMT menggemakan GSG (Gedung Serba Guna) ITB dengan mars
kebanggaannya. Bahkan setelah mars, Pak Paulus ikut menirukan gaya Tomy (sang
kahim) meneriakkan “Siapa kita? Siapa kita?” yang juga dijawab bersama “HMT HMT
HMT!”.
Terima kasih HMT ucapkan kepada Pak
Paulus dan Pak Lufi yang telah berbagi pengalaman dan ilmu entrepeneurshipnya.
Terima kasih kepada Pak Syafrizal (Kaprodi S1 Teknik Pertambangan) dan dosen-dosen
beserta staf-staf prodi teknik pertambangan lainnya yang telah hadir dan ikut
meramaikan. Terima kasih juga kepada para donatur acara yang tak bisa
disebutkan satu persatu namanya seperti Pak Paulus atas makan malam mewahnya
dan Pak Irwandi Arif atas hiburan organ tunggalnya. Terima kasih juga kepada Bang
Yahya sebagai alumni HMT yang ikut hadir dan menghibur di atas panggung. Terima
kasih juga kepada OSD-HMT yang telah bergoyang hingga larut malam. Terima kasih
kepada semua anggota HMT atas partisipasinya. Siapa kita?? HMT HMT HMT!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar